Minggu, 31 Januari 2016

LAPORAN PROJECT
PERCOBAAN TEKANAN TENGGELAMNYA BENANG
Kelas    : VIII
Smester    : 2
Sekolah    : SMP
Materi        :  Tekanan

A.  Tujuan

1. Peserta didik mengetahui tekanan massa jenis

2. Untuk membuktikan bunyi hukum pascal

B. Landasan Teori

Pengertian tekanan adalah gaya yang bekerja pada permukaan benda tiap satuan luasnya. Hubungan antara massa jenis dan tinggi zat cair dalam pipa U. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan adalah gaya tekan dan luas bidang tekan. Sifat-sifat tekenanan dalam zat cair :
  1. Semakin besar massa jenis suatu zat cair, semakin besar pula tekanan pada kedalaman tertentu
  2. Tekanan berbanding lurus dengan jenis zat cair dan kedalaman di dalam zat cair
  3. Tekanan yang diberikan pada zat cair diruang tertutup akan diteruskan ke segala air dengan sama rata.
Bunyi hukum pascal yaitu tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar

C. Alat dan Bahan

  1. Alat
  • Mangkuk
  • Benang  
  • Tisu
  1. Bahan
  • Air
  • Sabun cair

D. Prosedur Kerja

1.  Siapkan mangkuk berisi air, kemudian potong benang sesuai dengan diameter wadah.
2.  Letakkan benang dalam bentuk melingkar pada permukaan air, tapi jangan diikat.
3.  Pastikan benang tersebut mengambang. Tidak tenggelam.   
4. Kemudian, teteskanlah setetes sabun cair pada posisi ditengah lingkaran benang tersebut. Perhatikan apa yang terjadi pada benangnya!

E. Hasil Pengamatan

Setelah sabun diteteskan pada tengah permukaan air, maka benang anakn semakin menjauh dan lingkarannya semakin melebar. Jika diteteskan secara terus menerus. Maka, benang akan tenggelam.

F. Analisis Data dan Pembahasan

Benda yang massa jenisnya lebih besar dari fluida dapat mengapung karena adanya tegangan permukaan. Penyebab terjadinya tegangan permukaan adalah karena pada permukaan air terdapat gaya tarik-menarik antar partikel-partikel air (gaya kohesi). Akibatnya pada permukaan air seolah-olah terdapat suatu selaput atau lapisan yang tegang yang dapat menahan benda-benda. Akibat dari tegangan permukaan yaitu benda terapung di atas permukaan air. Faktor-faktor yang memengaruhi besarnya tegangan adalah F (gaya) dan I (Panjang) benda yang terapung.

G. Kesimpulan dan Saran

Benang yang berbentuk lingkaran perlahan-lahan melebar sehingga ujung-ujungnya memisah. Hal ini karena pada awalnya, gaya tegangan permukaan menahan posisi benang sehingga bisa berbentuk lingkaran. Tapi kemudian setelah ditetesi sabun cair, daerah sekitar tetesan sabun tersebut menjadi lemah ikatannya. Dan derah permukaan di luar benang yang ikatan molekul airnya lebih kuat akan menarik benang sehingga bentuk benang melebar dan tidak lagi berbentuk lingkaran.

PERCOBAAN PEMBUATAN FLUFFY PANCAKE

LAPORAN PROJECT
PERCOBAAN PEMBUATAN FLUFFY PANCAKE
Kelas    : VIII
Smester    : 2
Sekolah    : SMP
Materi        :  Tekanan

A.  Tujuan

1.    Peserta didik mengetahui perbedaan baking soda dan baking powder

2.    Untuk membuktikan reaksi baking soda dan baking powder dalam membuat kue.

B. Landasan Teori

Baking soda dan baking powder/ soda kue merupakan bahan tambahan makanan dalam membuat kue. Keduanya memiliki fungsi sebagai bahan pengembang dan memiliki bentuk fisik berupa tepung berwarna putih. Akan tetapi, sangat penting untuk diketahui penggunaan dari kedua bahan tersebut.
Cara kerjanya adalah ketika bahan ini bertemu dengan cairan atau adonan, maka sebelum adonan tersebut dimasak (dipanggang, dikukus atau digoreng), kedua bahan ini akan melepaskan gas karbondioksida berupa gelembung-gelembung udara yang akan membantu adonan menjadi 'naik' atau mengembang. Baking powder sebenarnya juga mengandung baking soda namun kedua bahan ini digunakan dalam kondisi yang berbeda. 

Kedua bahan ini dipilih sebagai pengembang dibandingkan menggunakan ragi/yeast karena tidak semua orang suka akan aroma yang dikeluarkan saat fermentasi ragi atau ketika struktur adonan tidak elastis sehingga tidak bisa menahan udara dalam waktu beberapa menit, misalnya pada cake, muffin, scones, atau biskuit ala Amerika seperti shortbread.
Baking soda/ soda kue merupakan sodium bikarbonat murni, ketika baking soda di campurkan dengan cairan dan bahan yang mengandung asam seperti yogurt, coklat, buttermilk, madu, maka dari reaksi kimia yang terjadi akan menghasilkan gelembung-gelembung karbondioksida yang akan semakin bertambah banyak seiring dengan suhu oven yang semakin tinggi, akibatnya cake mengembang dengan baik. Reaksi ini terjadi dalam tempo seketika saat bahan-bahan kue kita campurkan menjadi satu.

C. Alat dan Bahan

  1. Alat
  • Wajan anti lengket
  • Spatula
  • Alat ukur (satuan cup dan satuan sendok)
  • Sendok untuk mengaduk

  1. Bahan
  • 1 ½ cup tepung terigu protein sedang
  • 1 cup buttermilk/ susu yang diberi tambahan cuka/perasan air lemon
  • 1 butir telur
  • 1 sdm baking powder
  • ¼ sdt baking soda
  • 2 sdm gula pasir
  • ¼ sdm garam
  • 2 sdm minyak/ mentega yang sudah cairkan
  • 1 tetes perasa vanila (optional)
  • Aneka toping (disini saya menggunakan ice cream dan pasta coklat)

D. Prosedur Kerja

1.    Tuang 1 cup susu cair ke dalam wadah, masukan ¾ sdm cuka kedalam wadah yang telah berisi susu, aduk dan diamkan sekitar 10 menit.

2. Siapkan wadah kering, masukan tepung, gula, garam, baking soda, baking powder. Aduk hingga rata.
3. Setelah 10 menit susu akan berubah menjadi buttermilk dan siap untuk digunakan. Masukkan telur, vanila, dan minyak sayur. Aduk hingga rata.





4. Masukan bahan cair kedalam bahan kering. Aduk dengan satu arah. Diamkan selama 5 menit dan adonan siap untuk digoreng.
5. Panaskan wajan, tuang adonan menggunakan sendok cup berukuran ¼. Jika sudah ada gelembung diatanya maka balik adonan. Lakukan hal yang sama hingga adonan habis.

E. Hasil Pengamatan


F. Analisis Data dan Pembahasan


G. Kesimpulan dan Saran

PERCOBAAN MEMOTONG KENTANG DENGAN KERTAS

LAPORAN PROJECT
PERCOBAAN MEMOTONG KENTANG DENGAN KERTAS
Kelas    : IV
Smester    : 2
Sekolah    : SD
Materi        : Gaya dan Gerak

A.  Tujuan

1. Peserta didik mengetahui hubungan antara ga ya dan gerak

2. untuk mengetahui terjadinya momen inersia

B. Landasan Teori

Hubungan antara Gaya dan Gerak. Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mempengaruhi keadaan suatu benda. Gaya dapat menimbulkan perubahan gerak atau perubahan kecepatan. Meja yang didorong dapat bergerak karena mendapat gaya dorong.  Jadi adanya gaya mempengaruhi gerak suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur besar kecilnya gaya disebut dinamometer, satuannya adalah newton (N). Gaya dapat mempengaruhi keadaan suatu benda, antara lain gaya dapat menyebabkan :
Benda diam menjadi bergerak. Misalnya saat mendorong mobil mogok, mendorong meja, menarik gerobak pasir, menendang bola, tarik tambang.
Benda bergerak menjadi diam. Pada saat naik sepeda, ketika mengerem sepeda menjadi lambat dan akhirnya berhenti. Berarti gaya dapat menyebabkan benda bergerak menjadi diam
Perubahan bentuk benda. Contoh pada saat terjadi tabrakan mobil, mobil bisa menjadi berubah bentuknya karena gaya yang diberikan pada benda melebihi kekuatan bahan benda yang bertabrakan. Contoh lain adalah saat menggunakan lilin mainan (plastisin).
Perubahan arah gerak benda. Contoh pada saat pemain bola menyudul bola, bola berubah arah karena gaya yang diberikan pada bola. Saat memotong sayur.
Inersia atau kelembaman adalah kecenderungan semua benda fisik untuk menolak perubahan terhadap keadaan geraknya. Secara numerik, ini diwakili oleh massa benda tersebut. Prinsip inersia adalah salah satu dasar dari fisika klasik yang digunakan untuk memerikan gerakan benda dan pengaruh gaya yang dikenakan terhadap benda itu. Kata inersia berasal dari kata bahasa Latin, "iners", yang berarti lembam, atau malas.
Inersia adalah kecenderungan suatu benda untuk menolak perubahan dalam gerakannya. Semua benda memiliki inersia, apakah mereka diam atau bergerak.
Isaac Newton mendefinisikan inersia sebagai sebuah momen inersia mengacu pada gaya yang dibutuhkan untuk menyebabkan objek berputar untuk mengubah kecepatan. Semua benda berputar memiliki sumbu, atau titik bahwa mereka berputar di sekitarnya. Beberapa benda memerlukan kekuatan lebih untuk mengubah kecepatan rotasi ini daripada yang lain. Mereka yang akan mengubah kecepatan rotasi mereka dengan mudah memiliki momen inersia rendah, sementara mereka yang sulit untuk mengubah memiliki momen inersia tinggi.
   



C. Alat dan Bahan






  1. Alat
  • Pisau
  • Talenan
  • Tisu
  • Kertas
  1. Bahan
  • Kentang

D. Prosedur Kerja

1.  Percobaan pertama adalah potong kentang dengan menggunakan pisau. Hasilnya kentang akan terpotong-potong. Hal ini karena disebabkan karena pisau tersebut memang tajam.

2. Percobaan selanjutnya, potonglah kentang dengan menggunakan selembar kertas. Pegang ujung-ujung dari kertas tersebut. Usahakan agar kertasnya dalam keadaan kaku dan tegang. Hentakkan dengan cepat dan keras ke kentang. Amati apakah yang terjadi?.



E. Hasil Pengamatan

Pisau adalah pesawat sederhana bidang miring, sehingga memudahkan manusia dalam memotong berbagai hal, akan tetapi kertas juga dapat memotong kentang. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena gaya yang dihasilkan oleh kertas yang tegang dengan kecepatan tertentu dapat memotong kentang yang dalam keadaan diam.

F. Kesimpulan dan Saran

Kentang yang dapat terpotong dengan kertas, hal ini semua dapat dilakukan karena adanya gaya inersia. Ketika kita menggerakkan kertas. Kertas digerakkan dengan kecepatan dan gaya yang konstan. Sedangkan kentang tetap diam. Kentang akan berusaha tetap diam pada saat kertas menyentuh kentang, dan kertas sendiri akan berusaha untuk tetap bergerak. Akibatnya kertas dapat memotong menembus kentang.

TEKANAN DAN SUHU SUATU ZAT (BOM GELEMBUNG AIR)

LAPORAN PROJECT
TEKANAN DAN SUHU SUATU ZAT (BOM GELEMBUNG AIR)
Kelas    : VIII
Smester    : 2
Sekolah    : SMP
Materi        :  Tekanan

A.  Tujuan

1. Peserta didik mengetahui hungungan antara tekanan dan suhu suatu zat

2. Untuk membuktikan bunyi hukum gay lussac

B. Landasan Teori

Berdasarkan percobaan yang dilakukannya, Jose menemukan bahwa apabila volume gas dijaga agar selalu konstan, maka ketika tekanan gas bertambah, suhu mutlak gas akan ikut bertambah. Demikian juga sebaliknya ketika tekanan gas berkurang, suhu mutlak gas akan ikut berkurang. Jadi, apabila pada volume konstan, tekanan gas berbanding lurus dengan suhu mutlak gas. Hubungan ini dikenal dengan julukan Hukum Gay-Lussac.




C. Alat dan Bahan

  1. Alat
  • Gelas
  • Plastik dengan penutup, seperti plastik obat
  • Kertas
  1. Bahan
  • Air hangat
  • Baking soda
  • Cuka


D. Prosedur Kerja

1. Sobek kertas berbentuk persegi ukuran 3x3 (menyesuaikan ukuran plastik).




2.    masukkan satu sendok baking soda kemudian lipat berbentuk persegi.
3.    kedalam wadah platik masukan ½ sendok makan cuka dan ¼ sendok makan air hangat.





4.    setelah itu masukkan kertas berisi baking soda kedalam wadah plastik lalu tutup seepatnya.


5.    kocok plastik sebentar kemudian menghindar dan BOOOM!!!.


E. Hasil Pengamatan

Pencamuran cuka dan baking soda akan menghasilkan gas karbondioksida. Dalam percobaan ini, campuran cuka dan air hangat yang dimasukkan kedalam akan menghasilkan gas karbondioksida secara konstan sehingga terjadilah ledakkan karena plastik tidak mampu menampung jumlah gas karbondioksida yang semakin bertambah.


F. Analisis Data dan Pembahasan

Campuran baking soda dengan cuka menghasilkan gelembung-gelembung gas. Gelembung-gelembung gas tersebut adalah gas karbondioksida. Campuran cuka dengan baking soda dapat dirumuskan sebagai berikut:
NaHCO3(s)  +  CH3COOH(aq)            CH3COONa(aq)    +  CO2(g)  + H2O(l)

G. Kesimpulan dan Saran

Menurut hukum Gay Lussac, “Volume tidak berubah, maka tekanan sebanding dengan suhu mutlaknya. Pencampuran air hangat dan cuka akan meningkatkan suhu, sehingg tekanan di dalam plastik akan meningkat (kecepatan partikel-paertikel gas akan meningkat) sehingga menumbuk dinding plastik, dan akibat dari reaksi tersebut akan menimbulkan ledakan.